Peralatan Pengamatan Meteorologi
Berdasarkan Peraturan Kepala BMKG Tahun 2014 Tentang Uraian Tugas Stasiun Meteorologi Bab II Pasal 6 adalah melaksanakan pengamatan, pengelolaan data, pelayanan jasa dan tugas penunjang meliputi pemeliharaan peralatan, kerjasama/koordinasi, administrasi, dan tugas tambahan.
Pengamatan meteorologi di Stasiun Meteorologi Trunojoyo dilakukan secara terus-menerus setiap 1 (satu) jam selama 24 (dua puluh empat) jam setiap hari berdasarkan waktu standar internasional. Unsur yang diamati meliputi radiasi matahari, suhu udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara, awan, jarak pandang, curah hujan, penguapan di stasiun meteorologi.
Unsur-unsur cuaca tersebut dapat diamati dengan menggunakan peralatan pengamatan meteorologi. Peralatan tersebut berada di suatu tempat dengan syarat dan kondisi tertentu yang disebut taman alat. Taman alat sebisa mungkin berada di lahan yang minim dari bangunan penghalang.
Berikut merupakan peralatan meteorologi yang terdapat di Stasiun Meteorologi Trunojoyo
1. Sangkar Meteorologi
Sangkar meteorologi merupakan bangunan sederhana yang menyerupai sangkar dan memiliki nama lain Stevenson’s Screen. Bangunan sederhana ini digunakan untuk melindungi peralatan meteorologi dari radiasi matahari, refleksi bumi, dan hujan. Sangkar meteorologi terbuat dari kayu yang kuat dan tahan lama, memiliki atap, plafon, dan dinding dengan ventilasi ganda sehingga memiliki sirkulasi udara yang baik dan dicat dengan warna putih agar mengurangi penyerapan radiasi matahari ke dalam sangkar meterologi.
Ketentuan pemasangan sangkar meteorologi adalah atap menghadap ke arah timur-barat dan pintu menghadap ke utara selatan agar meminimalisir cahaya matahari langsung mengenai peralatan di dalam sangkar meterorologi. Indonesia berada di wilayah tropis, sehingga sangkar meteorologi dirancang memiliki dua pintu agar pembacaan suhu udara dapat menyesuaikan pergerakan semu matahari. Saat gerak semu matahari berada di sisi utara, maka pembacaan suhu dilakukan dari pintu sisi selatan yaitu periode 5 Maret hingga 11 Oktober, demikian pula sebaliknya.
Peralatan meteorologi yang terdapat di dalam sangkar meteorologi adalah termometer maksimum, termometer minimum, termometer bola basah, dan termometer bola kering.
a. Termometer Maksimum
b. Termometer Minimum
c. Termometer Bola Basah
d. Termometer Bola Kering
2. Panci Penguapan (Evaporimeter)
Panci penguapan merupakan alat yand digunakan untuk mengukur besarnya penguapan pada rentang waktu tertentu. Penguapan merupakan perubahan bentuk suatu benda cair atau es ke bentuk uap. Penguapan biasanya dinyatakan dalam bentuk tinggi air (mm) yang menguap dalam periode tertentu.
Alat ini juga dilengkapi:
a. Termometer apung (Digunakan untuk mengukur temperatur maksimum dan minimum permukaan air)
b. Cup counter anemometer
c. Still well (Wadah untuk meletakkan hook gauge dan menjaga permukaan air agar tetap tenang)
d. Hook gauge (Pengukur tinggi air berbentuk kail)
3. Campbell Stokes
Campbell Stokes merupakan alat yang digunakan untuk mengukur lamanya penyinaran matahari bersinar sampai ke permukaan bumi dalam kurun waktu satu hari dan diukur dalam satuan jam. Sinar matahari menembus bola kaca dan mengarah ke pias yang terpasang di campbell stokes.
Terdapat tiga macam pias campbell stokes berdasarkan posisi matahari:
a. Kertas pias lengkung panjang
b. Kertas pias lurus
c. Kertas pias lengkung pendek
4. Penakar Hujan Hellman
Penakar hujan hellman merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur curah hujan. Alat ini terbuat dari bahan besi dan cat anti karat. Sistem kerja dari alat ini yaitu air hujan masuk ke dalam corong, kemudian mengarah ke pelampung sehingga membuat pena naik dan membuat garis pada pias hujan. Kenaikan grafik menunjukkan besarnya curah hujan yang terjadi dalam satuan mm. Nilai maksimal dari grafik ini adalah 10 mm, sehingga apabila pena sudah mencapai nilai ini maka air dalam penampung akan tumpah dan pena akan turun lagi ke angka nol.
Penakar hujan observatorium merupakan alat yang digunakan untuk mengukur curah hujan secara manual yaitu menggunakan gelas ukur. Sistem kerja dari alat ini adalah air hujan masuk ke dalam corong penakar, kemudian air ini tertampung dalam tabung. Jumlah air hujan diukur pada saat jam-jam pengamatan dengan membuka kran untuk mengeluarkan air hujan dari penampung.
6. Anemometer
Anemometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan dan arah angin. Alat ini diletakkan di tempat terbuka, seperti di luar ruangan. Cara kerja dari alat ini sangat simple dan hampir sama dengan kincir angin belanda. Anemo meter harus diletakkan di tempat luar ruangan. Lalu alat ini akan bergerak saat tertiup angin. Bagian baling – baling / mangkok akan berputar sesuai dengan arah mata angin.
Barograph merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara pada tempat tertentu dan mencatatnya pada pias (barogram). Prinsip kerja barometer ini adalah aneroid cell akan bertambah panjang seiring dengan kenaikan tekanan udara, kemudian akan menggerakkan pena dan mencatat nilai tekanan pada pias barometer. Pias ini cukup untuk mengukur tekanan selama 1x24 jam.
AWS merupakan serangkaian alat pengukur otomatis beberapa parameter meteorologi, seperti termometer, barometer, anemometer, pyranometer, evaporimeter dan rain gauge. Sistem power supply dari AWS adalah memanfaatkan energi listrik dari solar panel yang disimpan pada baterai. Prinsip kerja AWS yaitu sensor-sensor akan mengukur parameter meteorologi secara otomatis kemudian direkam dan diproses pada data logger. Data yang tersimpan di data logger dapat ditampilkan melalui komputer dengan mengakses ip address yang sudah ditentukan.